Kesalahan Persepsi pada Campaign "Bottlegate" Kemasan Shampoo Dove

Kesalahan Persepsi pada Campaign "Bottlegate" Kemasan Shampoo Dove

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh pengindraan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indra atau bisa disebut proses sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya disebut proses persepsi. Proses tersebut mencakup pengindraan setelah informasi diterima oleh alat indra, informasi tersebut diolah dan diinterpretasikan menjadi sebuah persepsi yang sempurna.

Tetapi, persepsi yang disampaikan oleh sebuah brand bisa jadi tidak sempurna dan menjadi kesalahan. Kesalahan persepsi bisa dipengaruhi beberapa faktor, antara lain Kesalahan atribusi, yaitu kesalahan kita dalam memahami penyebab perilaku orang lain. Yang disebabkan kurangnya persepsi atau persepsi kepada orang tersebut kurang atau tidak utuh. Lalu ada Efek Halo, yaitu kesalahan persepsi yang disebabkan karena salah mempersepsikan seseorang pada kesan pertama. Ada pula Stereotip, yaitu Menggeneralisasikan orang-orang berdasarkan sedikit informasi dan membentuk susmsi mereka berdasarkan keanggotaan mereka dalam suatu kelompok. Prasangka, Memprangsakakan seseorang. Gegar budaya, yaitu upaya sementara yang gagal untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan-lingkungan baru dan orang-orang baru

Sekarang kita bahas kesalahan persepsi yang dilakukan brand Dove pada campaign "Bottlegate"



Pada tahun 2017, Dove meluncurkan serangkaian botol produk yang berbeda bentuk dan ukuran, mulai dari yang sangat kurus hingga berisi. Ide kampanye ini adalah untuk mendorong penerimaan diri dan merayakan keberagaman tubuh. Dove ingin menyampaikan pesan bahwa semua bentuk tubuh perempuan indah dan patut dihormati.

Namun, reaksi masyarakat terhadap kampanye ini sangat negatif. Banyak konsumen dan pengamat merasa kampaye ini justru memperkuat stereotip tubuh dan menciptakan eksklusi lebih lanjut. Mereka juga berpendapat bahwa penggunaan bentuk botol sebagai representasi tubuh perempuan justru memperkuat pandangan sempit tentang kecantikan dan mempersempit cakupan definisi dari keindahan.

Dove dianggap oleh sebagian masyarakat hanya mencoba mengambil keuntungan dari isu-isu kecantikan dan penerimaan diri tanpa memberikan kontribusi yang nyata terhadap permasalahan tersebut. Banyak orang berpendapat bahwa kampanye Bottlegate hanya merupakan upaya pemasaran yang dangkal dan tidak menyentuh isu-isu yang lebih mendalam atau memberikan solusi yang substansial.

Bottlegate menjadi contoh penting bagaimana kampanye marketing yang dimaksudkan untuk mempromosikan keberagaman dan penerimaan diri dapat berbalik menjadi kontroversial dan mendapat hujatan publik. Kampanye iini menunjukan pentingnya menyusun kampanye dengan hati-hati, mempertimbangkan persepsi dan reaksi konsumen potensial, serta memiliki pemahaman mendalam tentang isu yang relevan dengan merek dan target pasar.







Comments

Popular Posts